Selamat datang di R J TI 2013

Tugas Sistem Operasi: Linux Debian 5

Kamis, 15 Oktober 20150 komentar

Analisis Sistem Operasi Linux Debian 5
by: Nina Elfiana             201343501028
      Kiki Fransiska          201343501055
      Febri Ramadhan      201343501079
      Rizki Purnama         201343501087
      Ahmad Wikandono  201143501355

A.  Pengertian Dan Fungsi Linux Debian

Apa itu Debian ?


Pengertian debian, debian adalah sistem operasi berbasis open source yang di kembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembangkan debian. Sistem operasi debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel linux, sehingga lebih suka disebut dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi ini yang menggunakan kernel linux yang merupakan salah satu distro linux yang populer dengan kesetabilannya. Rata-rata distro turunan dari debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia, contoh seperti: Ubuntu, Linux Mint, dan Bactrack.


Siapa pembuat/penemu Debian ?


Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock seorang mahasiswa dari Universitas Purdue Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama debian sendiri adalah singkatan, yang berasal dari kombinasi nama Ian Murdock (pembuat debian) dengan mantan kekasihnya Debra Lynn, dan kemudian disingkat menjadi Debian.


Fungsi Linux Debian

Fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router, repeater dan yang lainnya selain itu (Operating System) OS Debian juga terkenal dengan kesetabilannya di banding dengan distro linux yang lainnya OS Debian lebih stabil, jadi kita bisa memakai atau memaksimalkannya dengan PC atau Laptop yang spesifikasinya low atau rendah. OS Debian juga berfungsi untuk Troubleshooting dalam arti bisa mendeteksi kesalahan yang ada pada hardware, software maupun dari netwok/jaringan.


Kelemahan Dan Kekurangan Linux Debian

Debian tentunya memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, antara lain:

A. KELEBIHAN
  • Paket Debian dikenal super-stabil yang artinya bukan merupakan paket “state of the art“.
  • Kestabilan program yang telah teruji, sistem tidak mudah mengalami hang, walaupun telah menjalankan program secara terus menerus dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu lebih dari satu bulan, dengan tanpa harus melakukan restart.
  • Sistem pemeliharaan paket berbasis program “APT” yang canggih.
  • Sistem hanya di-reboot setelah mengganti kernel, mati listrik, atau pergantian perangkat keras. Berbeda dengan system operasi windows pada saat update system harus di-reboot terlebih dahulu.
  • Non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet, sehingga dapat dikembangkan atau dipakai secara gratis. Pemeliharaan sistem (update) dapat ditangani dengan campur tangan si admin yang sangat minim.
  • Free Software, artinya dapat mengambil/ menyalin source program Linux tanpa dikenai biaya dan dapat memperbanyak, memodifikasi serta menyebarluaskan secara bebas.
  • Open Source, artinya semua listing program dari source code sistem operasi tersebut dapat dilihat dandimodifikasi tanpa adanya larangan dari siapapun.
  • Debian Linux merupakan sistem operasi cross platform yang dapat dijalankan pada hampir semua jenis/tipe komputer yang ada saat ini.


B. KELEMAHAN
  • Siklus pengembangan distro sangat konservatif alias lambat.
  • Para pengembang tidak mengenal istilah “dead line” sehingga jangka waktu antar rilis dapat bertahun-tahun.
  • Versi software yang dipakai debian biasanya lebih tua dari yang sudah rilis saat ini.
  • Sangat sulit memasukkan software versi terbaru kedalam distronya, sebelum benar benar teruji dari sisi keamanannya ataupun kestabilannya.
  • Sulit dikonfigurasi pada saat install pertama kali.
  • Perlu repositori besar (40-60 GB ).

Instalasi DHCP Server

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak mengguakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway, dan DNS server. 

  1. Masukkan DVD Repository 1 Debian Lenny ke DVD-ROM.
  2. Ketik apt-get install dhcp3-server lalu Enter.
  3. Muncul dialog Package Configuration DHCP Server tekan Enter. Dan tunggu proses instalasi hingga selesai. Setelah instalasi dhcp selesai, saatnya untuk mengkonfigurasi dhcp server.
  4. Ketik nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
  5. Cari kata A slightly different configuration for an internal subnet. Ubah kata-kata di bawahnya menjadi seperti ini:
  6. Setelah selesai di ketik tekan tombol Ctrl + X dan kemudian tekan Y dan Enter.
  7. Restart dhcp server agar bisa berjalan dengan cara ketik /etc/init.d/dhcp3-server restart lalu Enter. Saat stopping dhcp server akan muncul tulisan failed! Itu normal karena pada saat starting tidak akan muncul tulisan failed atau yang lainnya kecuali ada salah ketik.
  8. Cobalah pada komputer client untuk melihat apakah sudah berhasil atau belum. Dengan buka cmd. Kemudian ketik perintah ipconfig. Apakah IP address DHCPnya sudah masuk secara otomatis.
  9. Sehingga Komputer Client mendapatkan IP 192.168.1.10. Karena Ranges-nya 192.168.1.10 - 192.168.1.100. seperti gambar dibawah.

 



Instalasi DNS Server

DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap  nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.


  1. Pertama masukkan DVD Repository 1 Debian Lenny lalu ketik:
    apt-get install bind9
  2. Do you want to continue? Tekan Y lalu Enter.
  3. Konfigurasi dns server dengan mengetik:
    nano /etc/bind/named.conf lalu tekan enter.
  4. Buat dns baru poernama.com dengan menambahkan file seperti yang dicetak di bawah ini.
  5. Tekan Ctrl + X kemudian Y lalu Enter.
  6. Copy kan database localhost ke poernama.com dan 127.0.0.1 ke 192.168.1.1 dengan cara:
    cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.poernama
    cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192
  7. Sekarang mengubah dan mengkonfigurasi database poernama dengan cara ketik nano /etc/bind/db.poernama lalu Enter.
  8. Selanjutnya mengubah dan mengkonfigurasi database 192 dengan cara ketik nano /etc/bind/db.192 lalu Enter.
  9. Lakukan uji koneksi dengan mengetik ping poernama.com. Jika muncul 64 bytes from server…. Berarti dns telah berhasil. Lakukan juga pada komputer client.
  10. Melakukan tes koneksi dari Client. Dengan cara buka cmd. Ping ke IP server dan dns server.





Selesai....!!!

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Official OFC |
Copyright © 2015. R J (2013) Teknik Informatika - All Rights Reserved

Proudly powered by Blogger